
Sampai saat ini permasalahan sampah memang tidak ada habisnya dan menjadi persoalan serius, terutama di kota-kota besar bukan hanya di Indonesia saja, tapi juga di seluruh dunia. Negara-negara maju telah memutar otak dan melakukan berbagai upaya serta inovasi pada bahan yang digunakan dalam kemasan untuk mengatasi masalah tersebut. Di negara kita, melihat data yang ada mengenai jumlah sampah pertahun yang terus naik pada sampah plastik, yang kita butuhkan saat ini belum lah saatnya melihat produk produk inovatif dalam pengolahan sampah, karena kita belum memilik pondasi masyarakat yang kuat. Masyarakat kita sendiri masih cenderung pasif dan apatis dalam masalah sampah ini. Masyarakat tergolong acuh dan kurang bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri. Mengetahui hal tersebut disini kita akan sulit bergerak jika melihat dari mindset masyarakat yang acuh mengolah sampah karena mereka tau dampak dari sampah tapi merasa feedback dari pengolahan sampah tersebut tidak ia rasakan. Jalan yang kita butuhkan adalah berbaur, mengikuti mindset mereka dan mencari apa yang mereka inginkan agar mereka bisa menghapus paradigma mengenai permasalahan sampah ini dan mengganti mindset dan budaya yang salah.
Pengolahan Sampah Sosiopreneur adalah suatu program atau kegiatan yang direncanakan untuk membantu dalam menangani permasalahan sampah di masyarakat dan kebutuhan gizi masyarakat yang belum tercukupi. Pengolahan Sampah Sosiopreneur terlebih dahulu dilakukan dengan adanya kegiatan pembinaan terhadap masyarakat untuk melakukan kegiatan budidaya perikanan di lingkungan sekitarnya. Kegiatan budidaya perikanan yang dilakukan masyarakat nantinya bertujuan untuk memenuhi ekonomi masyarakat itu sendiri dengan menjual setengah dari hasil budidaya tersebut kepada pelaku pelaku usaha, yang nantinya selain membantu masyarakat kurang mampu secara tidak langsung, pelaku usaha rumah makan tersebut pun mendapatkan benefit lain seperti pengangkutan sampah organik hasil sisa makanan para konsumen yang nantinya akan diolah dan diberi tambahan protein dan probiotik sehingga memenuhi kebutuhan protein untuk ikan agar cepat tumbuh.
Sampah tersebut akan digunakan untuk menjadi kerajinan atau bekerjasama dengan komunitas komunitas pengolahan sampah yang akan mengolah sampah tersebut untuk menaikan harga jualnya. Program ini menargetkan untuk memberikan asupan gizi yang layak bagi masyarakat yang kurang mampu, akan tetapi program ini tidak ingin menjadikan masyarakat menjadi malas, maka dari itu dalam program ini terdapat batas maksimal penukaran sampah hanya 1kg per hari
Gagasan mengenai Pengolahan Sampah Sosiopreneur ini dikemukaan dalam kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah PINISI Marifest MMXIX yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro yang dalam kegiatannya mengusung tema “Less Plastic, Save Our Sea”. Lomba KTI ini dilaksanakan di BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, Semarang, dengan memberi kesempatan bagi 10 finalis LKTI untuk mempresentasikan hasil KTI yang dibuatnya kepada para juri. PINISI Marifest MMXIX diselenggarakan pada hari Sabtu – Minggu, 19 – 20 Oktober 2019.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran mengutus salah satu perwakilannya untuk dapat mempresentasikan hasil KTI nya pada seleksi finalis 10 besar dari kegiatan PINISI Marifest MMXIX ini, yaitu Aulya Khoerusyfa (Perikanan 2017), Naufal Sami (Perikanan 2017) dan Siti Faridah (Perikanan 2017) dengan bimbingan dari Ibu Iis Rostini, S,Pi., M.Si. beserta dukungan dari seluruh Kema FPIK.
Mendapatkan kesempatan sebagai perwakilan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dalam kegiatan PINISI Marifest MMXIX ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi ketiga mahasiswa Kema FPIK meskipun belum bisa membanggakan dengan membawa juara. Kesempatan untuk dapat berpartisipasi pada kegiatan PINISI Marifest MMXIX dijadikan pembelajaran untuk bisa lebih baik dan berkembang di kemudian hari.